Sepi, kurasa sendiri
Di tengah guntur yng menggelegar
Dan hujan yang menderu kencang
Aku kehilangan kata-kata
Pun tak tahu hendak berbuat apa
Semakin menggelegar
Semakin deras menghujam
Wahai guntur!
Jangan kau bentak aku
Aku tahu aku salah
Tapi haruskah kau caci aku?
Wahai hujan!
Dengarkanlah permintaanku yang semakin melemah ini
Sampaikan permintaan maafku untuknya
Aku tak pernah bermaksud menyakitinya
Semua terjadi karena segala keterbatasanku yamg memang tak pantas untuknya
Wahai alam!
Kau mengingatkanku akan saat itu di Nanggroe
Saat guntur berteriak iri karena aku menjaga dia dari gelegarnya
Saat tetesan hujan menari ria di atas bumi
Ketika aku memadu kasih hanya berdua dengannya
Namun kini,
Semua telah usai
Apakah kau puas guntur?
Apakah kau akan meratapi ini hujan?
Apakah ini yang memang ditasbihkan untukku wahai alam?
Semakin melemah
Dengan tenaga yang tersisa ingin ku katakan:
MAAFKANLAH AKU . . . . .
Bandung, 06 Januari 2010
Sabtu, 23 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar